Mahasiswa Fakultas Hukum UNIPMA observasi di kawasan wisata Telaga Ngebel Kabupaten Ponorogo fokus utama pada pengelolaan sampah 

Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas PGRI Madiun (UNIPMA), melaksanakan observasi lapangan di kawasan wisata Telaga Ngebel Kabupaten Ponorogo dengan fokus utama pada pengelolaan sampah, dampak terhadap air dan lingkungan. Kegiatan ini dilakukan untuk mengkaji sejauh mana pengelolaan sampah di kawasan wisata Telaga Ngebel tersebut telah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Observasi dilaksanakan oleh Andini Dyah Rossitasari (2306101015), Restu Bagus Saputra (2306101018), Nova Silvianti (2306101019), dan Riadhi Kholis (2306101024), Nafitza Ainurrisma (2306101026) untuk memenuhi tugas observasi mata kuliah hukum lingkungan di bawah bimbingan Dr. Sulistya Eviningrum, S.H., M.H. Metode yang digunakan meliputi pengamatan langsung kondisi kebersihan kawasan, ketersediaan dan fungsi tempat sampah terpilah, serta pola perilaku pedagang dan pengunjung dalam membuang sampah.

 Berdasarkan hasil observasi pada tanggal 01 Desember 2025, kami telah melaksanakan observasi studi kasus tata kelola objek wisata Telaga Ngebel yang berada di kabupaten Ponorogo. Telaga Ngebel merupakan destinasi wisata alam populer di Kecamatan Ngebel, Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur, yang terletak sekitar 23 km atau 40 menit dari pusat kota di kaki Gunung Wilis dengan ketinggian 734 mdpl dan suhu rata-rata 20°C. Danau alami seluas 150 hektar dengan keliling 5 km ini dikelilingi hutan pinus dan berfungsi sebagai waduk penampung air Sungai Jeram, menawarkan pemandangan eksotis yang ideal untuk relaksasi. Menurut legenda lokal, telaga ini terbentuk dari kisah ular naga Baru Klinting yang menancapkan lidi hingga air meluap, sehingga dianggap sakral oleh masyarakat dengan ritual tahunan seperti Larungan Telaga pada malam 1 Suro yang melibatkan sesaji kambing dan pawai 1000 obor.​

Pengunjung dapat menikmati berbagai aktivitas seperti trekking keliling danau, menikmati kuliner ikan nila segar, serta fasilitas pendukung berupa warung makan dan spot foto yang menarik. Berita acara ini mendokumentasikan kegiatan pengamatan dan sosialisasi wisata berkelanjutan di Telaga Ngebel, yang lebih tenang dibandingkan Telaga Sarangan, sehingga cocok untuk wisatawan mencari ketenangan di tengah udara sejuk pegunungan.

Telaga Ngebel memainkan peran vital dalam lingkungan sekitar Kecamatan Ngebel, Ponorogo, sebagai waduk penampung air Sungai Jeram yang mengalir dari lereng Gunung Wilis, sehingga menjaga keseimbangan hidrologi dan mencegah banjir musiman di wilayah bawahannya. Air telaga yang jernih dan stabil mendukung ekosistem perikanan air tawar, khususnya budidaya ikan nila yang menjadi sumber mata pencaharian masyarakat lokal, sekaligus menjaga kesuburan tanah pertanian di sekitar melalui irigasi alami.​​

Hutan pinus lebat di pinggiran telaga berfungsi sebagai penahan erosi tanah dan penyerap karbon, menciptakan microclimate sejuk dengan suhu rata-rata 20°C yang melindungi keanekaragaman hayati seperti burung endemik dan flora pegunungan. Namun, peningkatan wisatawan menyebabkan dampak negatif seperti penumpukan sampah plastik dan pencemaran air dari limbah rumah tangga, yang mengancam kualitas air dan kesehatan ekosistem akuatik.​ Harapannya kepada para pengunjung juga memperhatikan kebersihan lokasi wisata, mempunyai kesadaran bahwasannyabersih pangkal sehat, tidak hanya pengelola wisata saja yang berperan dalam kebersihan lingkungan.

#HukumLingkungan #WisataTelagaNgebel #Magetan #CagarBudaya #Ekowisata #UNIPMA #FHUNIPMA #GloriaJustitia